Senin, 10 Oktober 2011


Kapasitor dan Prinsip Kerjanya

Kapasitor adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Sebagai akibatnya, kapasitor merupakan suatu tempat penampungan (reservoir) dimana muatan dapat disimpan dan kemudian dilepaskan secara perlahan. Simbol yang sering digunakan untuk kapasitor seperti pada gambar berikut.
simbol kapasitor, komponen dasar elektronika,
Aplikasi-aplikasinya yang umum meliputi: kapasitor penampung dan kapasitor penghalus (filter) yang digunakan pada catu daya, pencampuran sinyal-sinyal ac di antara tahapan-tahapan (stage) amplifier, dan pemisah sinyal-sinyal dalam catu daya (dengan kata lain secara efektif mentanahkan catu daya untuk sinyal-sinyal ac).
Sebuah kapasitor tersusun dari dua buah plat logam sejajar yang dipisahkan oleh suatu lapaisan isolator yang disebut dielektrik. Konstriksi dasar dari sebuat kapasitor seperti berikut
kapasitor, skema
Kapasitor plat sejajar dibuat dengan ketebalan plat yang berbeda sedikit dan dengan kemurnian bahan yang berbeda pula. Jika ujung-ujung kapasitor dihubungkan dengan suatu sumber tegangan luar dan plat yang lebih murni diberi potensial lebih positif, maka pada plat akan timbul lapisan oksidasi. Lapisan ini bersifat sebagai isolator, dan berlaku sebgai dielektrik untuk kapasitor elektrolit (kapasitor nonpolar). Elektrolit berfungsi sebagai konduktor untuk katoda (-). Lapisan oksida pada anoda (+) amatlah tipis, sehingga dapat menghasilkan kapasitansi yang besar.
Pemberian potensial pada ujung-ujung kapasitor menyebabkan elektron-elektron akan tertarik dari plat positif ke terminal positif baterai. Pada saat yang sama, elektron dengan jumlah yang sama akan bergerak dari terminal negatif baterai ke plat negatif. Pergerakan elektron yang mendadak ini akan menghasilkan sutau lonjakan arus sesaat (arus konvensional mengalir dari terminal positif sumber ke terminal negatif sumber)
Pada akhirnya, akan terdapat cukup banyak elektron yang telah berpindah sehingga GGL antara kedua plat menjadi sama dengan yang dimiliki oleh sumber. Dalam keadaan ini, kapasitor  dikatakan  bermuatan dan akan terbentuk suatu medan listrik di dalam ruang kedua plat sebesar E=V/d, dimana V adalah besar beda potensial antara kedua ujung plat dan d adalah jarak antara kedua plat.
Jika beberapa saat kemudian sumber tegangan dilepas, plat positif akan mengalami kekurangan elektron sementara plat negatif akan  mendapat surplus elektron. Selanjutnya, karena tidak ada jalur bagi arus untuk mengalir diantara plat, kapasitor akan tetap bermuatan dan suatu beda potensial akan terjaga di antara kedua plat untuk beberapa saat.
Satuan yang digunakan untuk menyatakan besar kapasitansi dai sebuah kapasitor adalah farad (F). kpasitor dikatakan memiliki kapasitansi sebesar 1 F jika arus sebesar 1 A mengalir didalamnya ketika diberikan potensial yang berubah-ubah dengan kelajuan 1 V/s.
Arus ynag mengalir di dalam kapasitor akan sebanding dengan hasil kali kapasitansi (C) dengan kelajuan perubahan tegangan yang diberikan, atau:
i = C x (kelajuan perubahan tegangan)
Kelajuan perubahan tegangan seringkali dipresentasikan dengan model matematis dv/dt dengan dv merepresentasikan perubahan tegangan yang sangat kecil dan dt merepresentasikan perubahan waktu yang sangat kecil.
Muatan atau kuantitas listrik yang dapat disimpan didalam medan listrik diantara plat kapasitor akan sebanding dengan tagangan yang diberikan dan sebanding dengan kapasitandi kapasitor, Q=CV dimana Q adalah muatan (coulomb), C adalah kapasitansi (F) dan V adalah tegangan (V).
Spesifikasi suatu kapasitor umumnya mencakup nilai kapasitansi (dinyatakan dalam microfarad, nanofarad, dan pikofarad). Rating tegangan, yaitu tegangan maksimum yang dapat diberikan secara terus menerus pada kapasitor untuk kondisi-kondisi tertentu.

Sabtu, 08 Oktober 2011

resistor

Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk membatasi arus listrik dan juga digunakan sebagai pembagi tegangan. Dengan resistor, arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga resistor bersifat menghambat (resistif) dan umumnya terbuat dari bahan karbon.Satuan resistansi (tahanan) dari suatu resistor dinyatakan dalam Ohm (Ω) dan dalam rangkaian elektronika, resistor dilambangkan dengan huruf “R”.
Agar dapat menggunakan resistor dengan baik, kita perlu mengetahui beberapa hal berikut:
  1. nilai resistansinya; dinyatakan dalam ohm (Ω), kiloohm (kΩ), atau megaohm (MΩ),
  2. toleransi; dinyatakan sebagai penyimpangan minimum dan maksimum yang diizinkan dari nilai tertera.
  3. rating/lesapan daya; daya yang harus sama atau lebih besar dari pada disipasi maksimumnya. Resistor dengan resistansi R yang dialiri arus I akan menerima daya sebesar P=(I^2)R watt. Daya ini akan menaikkan suhu resistor, dan jika melebihi kemampuan daya (power rating) yang diperkenankan dapat menyebabkan kerusakan peramanen, berupa perubahan nilai resistansi atau dapat membuat resistor rusak total. Resistor karbon umumnya dibuat dengan kemampuan daya1/4, 1, dan  2 watt. Resistor film oksida logam dibuat dengan kemampuan daya hingga 10 watt dan resistor lilitan kawat dibuat dengan kemampuan lesap hingga 50 watt.
  4. derau dan perilakunya pada frekuensi tinggi
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam. Sedangkan resistor arang dan resistor oksida logam berdasarkan susunan yang dikenal resistor komposisi dan resistor film.
Dari segi nilainya, resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu resistor tetap dan resistor variabel:
1. Resistor Tetap
Resistor tetap, resistor cincin warna, resistor gelangResistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt dsb. Simbol Resistor Tetap dan digambarkan dengan simbol seperti berikut:
R1 merupakan kode sistem Amerika dan R2 kode sistem Eropa.
Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau dibaca dari warna yang tertera pada bagian luar badan resistor tersebut yang berupa gelang warna. Untuk lebih jelasnya tentang kode warna, anda dapat mempelajari selanjutnya di kode warna resistor.
Anda  dapat mempelajari sistem pengkodean ini di Pengkodean Warna Resistor.
Ada juga jenis resistor lain selain resistor gelang/cincin seperti di atas, yaitu resistor yang berbentuk segi empat. Biasanya resistor iini berwarna putih, dan nilai resistansinya sudah tertera pada badan resistor.

2. Resistor Variabel
Resistor ini memiliki nilai resistansi yang dapat berubah-ubah. Beberapa jenis resistor variabel yaitu:
  • nilainya dapat diatur secara mekanik (digeser/diputar). Resistor yang tergolong jenis ini yaitu potensiometer, reostat, dan trimer potensio.
  • nilainya bergantung pada suhu. Ada dua macam resistor yang termasuk jenis ini yaitu NTC (Negative Temperature Coefficien) dan PTC (Positif Temperature Coefficien).
  • nilainya bergantung pada intensitas cahaya. Contoh resistor jenis ini yaitu LDR (Ligh Dependent Resistor)
  • nilainya bergantung dari tegangan. Contohnya VDR (Voltage Dependent Resistor).
http://hendragalus.wordpress.com/2011/01/01/resistor/

Komponen Dasar Elektronika


Salah satu bagian penting dalam disiplin ilmu fisika yaitu kemampuan dalam bidang elektronika, dan hal yang paling mendasar dalam bidang elktronika yaitu pengenalan tentang komponen-komponen dasar elektronika. Komponen Elektronika biasanya sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Mulai dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik berupa PCB, CCB, Protoboard maupun Veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada papan rangkaian (dengan alat penghubung lain, misalnya kabel). Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, dipanaskan, ditempelkan dan sebagainya akan menghasilkan suatu efek yang dapat menghasilkan suhu atau panas, menangkap atau menggetarkan materi, merubah arus, tegangan, daya listrik dan lainnya.
Ada tiga jenis komponen elektronika yang dikenal dikalangan saintis dan teknisi yaitu:
1. komponen pasif, yaitu komponen yang tidak dapat (dengan sendirinya) membangkitkan tegangan atau arus. Dengan kata lain, komponen pasif adalah komponen yang dapat bekerja tanpa catu daya. Contohnya resistor, kapasitor, induktor, dan transformator.
2. komponen aktif, yaitu komponen yang hanya dapat bekerja atau berfungsi jika diberi catu daya luar. Contohnya  transistor, dioda dan rangkaian terpadu (Integrated Circuit, IC).
3. Komponen penunjang, merupakan komponen pelengkap yang tidak harus ada, seperti sakelar, konektor, dan lain sebagainya.
 
http://hendragalus.wordpress.com/2010/12/31/komponen-dasar-elektronika/